Pelatihan dan Pengembangan SDM

Hidup ditandai dengan adanya perubahan, dan zamanpun juga mengalami perubahan dan perkembangan, bahkan semakin lama semakin masif. Manusia diberi Tuhan potensi/kemampuan fisik, intelektual, emosi dan spiritual untuk menjawab perubahan bahkan menjadi subyek dari perubahan itu sendiri.

Lembaga Pelatihan dan Pengembangan SDM
Orbit Semesta Training Management adalah Pusat Lembaga Pelatihan dan pengembangan SDM yang tidak hanya menyentuh emosi akan tetapi sampai dengan ranah spiritual yang membantu menyiapkan manusia/individu, team/perusahaan supaya mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan secara optimal tanpa harus kehilangan identitas utama. Dalam pelaksanaannya, Orbit Semesta selalu menanamkan meaning/nilai disetiap pelatihan maupun event yang dilaksanakan.

VISI Orbit Semeta Training Management
Menjadi lembaga terdepan dalam pengembangan SDM
untuk membangun peradaban emas pada tahun 2020.

MISI Orbit semesta Training Management
Membentuk SDM yang tangguh dan memiliki daya saing untuk dapat berkompetisi di era global.
Melalui pelatihan dan event memberikan gambaran tentang kebersamaan.
Membantu individu atau kelompok untuk menunjukkan kemanfaatan dirinya dalam kehidupan.

Anda dapat menghubungi kami melalui:
Kantor Orbit Semesta Training Management
Jl. Gedong Kuning Selatan No.123 Banguntapan
Telp./Faks. : 0274-371202 Mobile : 0817-270-165
E-mail : orbitsemesta.yk@gmail.com

Peningkatan Management Perusahaan

Di era persaingan yang ketat seperti sekarang ini banyak perusahaan / organisasi menerapakan konsep manajemen dengan berbagai pendekatan dalam upaya peningkatan produktivitasnya dan daya saingnya di pasar yang semakin global, misal just in time, total produktive maintenance, total quality management, quality control cercle, iso 9000 dan lain sebagainya.

Konsep tersebut baik dan tentu telah dipilih dengan seksama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan / organisasi bersangkutan. Namun tidak sedikit implementasi dari konsep – konsep tersebut mengalami kesulitan, bahkan dibeberapa perusahaan / organisasi sempat berhenti.

Salah satu sebab utamanya adalah rendahnya daya serap sumber daya manusia yang ada pada perusahaan / organisasi dalam menerapkan perubahan – perubahan tersebut, misal: tinggkat disiplin yang rendah, tempat kerja yang berantakan, belum terbiasa bekerja dengan sistem dan prosedur, dan lain – lain, atau bisa disebut masih diterapkannya budaya kerja pertanian dan belum budaya industri.

Bertolak dari hal tersebut, sebelum menerapkan konsep – konsep seperti JIT, TPM, TQM, ISO 9000, QCC, dll. Maka sebaiknya ditanamkan terlebih dahulu budaya industri melalui penerapan “Five S”. Pendekatan ini memang dikembangkan di Jepang dan merupakan kunci sukses untuk menstranformasikan industrinya menjadi industri kelas dunia.


“Five S” pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat kerja, memang kondisi tempat kerja mencerminkan perlakuan seseorang terhadap pekerjaannya, bahkan “Five S” dapat dlihat sebagai kegiatan pertama untuk membiasakan diri bekerja dengan Standar atau Standar Tempat yang jelas.

“Five S”  merupakan kependekatan dari 5 perkataan Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shisuke yang dalam bahasa Indonesianya terjemahannya menjadi Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (kata – kata tersebut mencerminkan urutan penerapan dari proses transformasi “Five S”)

“Five S” merupakan konsep yang sangat sederhana sehingga mudah dimengerti baik tujuan maupun penerapannya. Namun “Five S” ini sulit sekali untuk diterapkan dengan benar.Pernahkan anda mencoba membersihkan dan menata salah satu ruangan di rumah anda? Anda mulai dari mana dan apa yang terutama anda kerjakan? Sebelum memulai pasti anda menganggapnya gampang! Cobalah mulai, pasti anda akan berharap dengan berbagai masalah yang cukup membingungkan. Banyak barang yang rusak tergeletak dan tidak tahu kapan tersedia waktu anda untuk memperbaikinya, barang yang lain tidak diperlukan sekarang tetapi mungkin diperlukan bulan depan atau tahun depan. Anda habiskan waktu untuk menimbang – nimbang karena anda segan membuangnya. Akhirnya anda mungkin mengambil kesimpulan untuk membiarkan atau memindahkannya ke ruangan lain, tapi bukankah itu hanya memindahkan kesemrawutan ditempat lain?

“Five S” memberi jawaban untuk anda, karena merupakan teknik penanganan rumah tangga yang terbaik (good house keeping) di rumah, sekolah, di pabrik atau dimana saja. “Five S”tidak sama dengan kebersihan, tapi salah satu “S” nya yaitu “Sasap” mempunyai makna bersihkan dan inspeksi.

“Five S”berpengaruh langsung terhadap produktifvtas, percaya atau tidak, praktekkan saja dengan mencoba pelatihan penerapan “Five S”  yang diadakan oleh lembaga kami ORBIT SEMESTA.


Pelatihan dan Pengembangan SDM

Dalam suatu lembaga perlu adanya Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena dalam sebuah lembaga, khususnya organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah diperlukan adanya kompetensi dan persaingan yang ketat pada masing-masing bidangnya. Namun, yang terjadi seringkali tidak tahu apa yang harus dilakukan oleh lembaga tersebut.

Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkaitan dengan skill, semangat, dan etos  kerja bagi anggota staff maupun karyawan perlu untuk dikaji ulang oleh para pimpinan untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal. Tidak hanya itu, dalam suatu lembaga maupun perusahaan biasanya terjadi kericuhan yang tidak diketahui sehingga mempengaruhi suasana dan ruang kerja sehari - hari.

pelatihan dan pengembangan SDM

Sjafri Mangkuprawira mengungkapkan : “pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar." (2004).

Hal yang harus dilakukan dalam program pelatihan dan pengembangan Sumber daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan etos kerja dan kemampuan dalam organisasi maupun perusahaan, mengingat banyaknya karyawan maupun staf pemerintahan yang masih belum memiliki skill, kompetensi, maupun keahlian yang memadahi dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Tentunya sangat berpengaruh dengan lingkungan kerja.

Pelatihan dan pengembangan SDM dapat membantu untuk menjamin bahwa anggota organisasi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan secara efektif, mengambil satu tanggung jawab baru, dan beradaptasi dengan perubahan kondisi. Pelatihan ini terfokus pada pengajaran anggota organisasi (sumber daya manusia) tentang bagaimana mereka dapat menjalankan pekerjaan dan membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang di butuhkan untuk kinerja yang efektif. Sedangkan pengembangan terfokus pada membangun pengetahuan dan keterampilan anggota organisasi sehingga mereka dapat dipersiapkan untuk mengambil tanggung jawab dan tantangan baru.

Dengan melakukan pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam instansi, maka diharapkan kinerja dalam perusahaan akan semakin meningkat dan maksimal. Brikut Beberapa fungsi dan tujuan dalam Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia:
  1. Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi.
  2. Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
  3. Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
  4. Membantu memecahkan persoalan operasional.
  5. Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi.
  6. Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dalam bekerja.
  7. Meningkatkan tingkat professionalisme para karyawan.
Sebelum mendesign program pelatihan dan pengembangan, manajer seharusnya menunjukkan perkiraan kebutuhan untuk menentukan mana-mana karyawan yang memerlukan pelatihan dan pengembangan dan jenis pengetahuan atau keterampilan apa yang mereka butuhkan. Tujuan utama dari pelatihan dan pengembangan ini adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan para sumber daya manusia dalam bekerja yang disebabkan oleh kemungkinan ketidakmampuan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sekaligus berupaya membina mereka agar menjadi lebih produktif. Adapun yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ini adalah pimpinan organisasi di semua level dan dapat dibantu oleh para staff spesialist yang ditugaskan organisasi untuk melaksanakan program pelatihan dan pengembangan.

Disaat kompetisi antar organisasi berlangsung sangat ketat, persoalan produktivitas menjadi salah satu penentu keberlangsungan organisasi disamping persoalan kualitas dan kemampuan karyawan. Program pelatihan dan pengembangan SDM dapat memberi jaminan pencapaian ketiga persoalan tersebut pada peringkat organisasional.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), diantaranya dengan melakukan diklat, seminar, atau kegiatan pelatihan diluar rungan seperti kegiatan outbound training, corporate culture, dan berbagai pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya.